Tarian adat suku MEE (@Ilustrasi) |
Ditengah-tengah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sedang terjadi pergeseran
budaya. Dengan perkembangan IPTEK, budaya orang Papua semakin “kabur”. Hal itu
sangat nampak ditengah-tengah kawula muda Papua. Umpanya, pada zaman orang tua,
komunikasi antara sesama suku menggunakan bahasa daerahnya sangat aktif. Namun, semakin pesatnya perkembangan dunia,
lama-kelamahan “ibu” bahasa tersebut tidak terdengar lagi dikuping telinga.
Ubi,
singkong, keladi dan sagu adalah sebagian kecil dari makanan pokok orang Papua.
Masih adakah makanan pokok tersebut hingga sekarang? Belum tentu. Karena, sebagian
orang-orang tua yang menjaga tatanan budaya, di panggil sang khalik, tidak ada
orang yang terpanggil untuk menjaga kebudayaan ini. Jangankan kaum muda yang
telah kontaminasi dengan budaya luar Papua.
Lebih banyak
kaum muda yang tinggal kota, lebih banyak pula budaya yang semakin terlupakan. Contohnya
seperti bahasa daerah. Apabila anda jumpai orang Papua, Coba anda tanyakan
bahasa daerahnya. Apakah ia bisa mampu menjawab atau tidak? Apabila orang Papua
tidak mampu menjawab bahasa daerah, itu artinya orang tersebut sudah lupa
budayanya. Berarti anda bisa prediksi
bahwa orang tersebut tidak mempelajari budayanya. Anda anggap saja sebagian
besar dari tubuhnya telah kontaminasi dengan budaya luar.
Sahabat yang
baik, masih banyak lagi yang kita harus mendalami tentang Papua, lebih
khususnya menyangkut budaya orang Papua. Karena budaya adalah jati diri suatu suku bangsa yang
mendiami di muka bumi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan makna yang
terseirat dalam budaya. Budaya juga merupakan awal dari suatu proses pijakan
kaki dalam meletakan nilai-nilai leluhur suku bangsa. Sehingga, hal itu menjadi
suatu dokrin dalam menempuh hidup baru di tatanan lingkungan sosial.
Itu hanya
sebatas gambar umum budaya yang saya tuangkan dalam tulisan, sekaligus sebagai
pengantar tidur. Jadi, secara rinci tentang bahasa, pakaian adat dan makanan
pokok, saya akan tuangkan beberapa hari kedepan. Namun, saya akan ulaskankan
lebih banyak tentang latar belakang dari suku MEE.
Mantappppp
BalasHapus