Jumat, 28 Juni 2013

Brimob Guling Tikar Dari Deiyai

Ilustrasi Brigadir Mobil (google.com)
Tidak menjalankan tugas dan fungsi dari pada seorang pengayom masyarakat bahkan brimob menjadi icon kekerasan terhadap warga sipil. Sehingga, brimob yang bertuagas di kabupaten deiyai, telah guling tikar, tinggalkan kota wakeitei, kabupaten Deiyai.

Hal tersebut di sampaikan oleh salah satu pemuda asal deiyai, fery, melalui telepon genggam, jumat (27/06) Sore.

Masyarakat usir brimob dari deiyai karena mereka (brimob red) aniaya warga sipil,”Ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa, semua komponen yang ada di kabupaten deiyai, telah tanda tangan untuk mengusir Brimob. Komponen-komponen tersebut dari tokoh pemuda, perempuan, agama dan masyarakat. Bahkan, kapolres juga menandatangi surat tersebut.“Mereka (Brimob red) punya pimpinan juga sudah tandatangan,”Pungkasnya. Jadi, lanjut dia, tadi bersama bapak kapolres sudah berangkat ke Enarotali, ibukota kabupaten Paniai.

Ia memaparkan kronologisnya, brimob memukul korban tersebut tanpa alasan yang mendasar. Tidak mabuk juga. Bahkan, korban tersebut tidak biasa mabuk. Fery menceritakan, malam jumat (27/06), ketika lelaki tersebut pulang dari kios seusai belanja gula+kopi+susu, dirinya di hadang oleh sekelompok orang.

Orang-orang tersebut adalah 2 orang pemuda setempat (masih dalam proses identifikasi identitas) dan 2 orang brimob. Para pelaku tidak segang-segang, langsung keluarkan tendangan ke arah korban. Sehingga, pontianus mengalami luka berat di kepala bahkan di anggota badan lainnya. Korban tidak keluarkan pukulan ke arah lawan. Setelah itu, dia melarikan diri ke rumah, yabadimi. Setelah tiba di rumah ia sampaikan kepada rekan-rekan yang ada di rumah. Ones Madai

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar