Selasa, 18 Juni 2013

Degradasi Budaya Papua

Tarian adat suku MEE (@Ilustrasi)
Pulau papua memiliki berbagai macam adat-istiadat. Baik itu tarian adat, pakaian adat, tarian musik serta bahasa daerah yang sangat bervariasi. Selain itu, pulau yang berbentuk burung cenderawasih ini memiliki 250 suku dan bahasa. Artinya, masing-masing suku memiliki keunikan tersendiri. Ada orang gunung dan ada pula orang pantai, tapi perlu ketahui bahwa orang papua berasal dari satu ras yakni Ras Melanesia. 

Ditengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sedang terjadi pergeseran budaya. Dengan perkembangan IPTEK, budaya orang Papua semakin “kabur”. Hal itu sangat nampak ditengah-tengah kawula muda Papua. Umpanya, pada zaman orang tua, komunikasi antara sesama suku menggunakan bahasa daerahnya sangat aktif.  Namun, semakin pesatnya perkembangan dunia, lama-kelamahan “ibu” bahasa tersebut tidak terdengar lagi dikuping telinga.

Ubi, singkong, keladi dan sagu adalah sebagian kecil dari makanan pokok orang Papua. Masih adakah makanan pokok tersebut hingga sekarang? Belum tentu. Karena, sebagian orang-orang tua yang menjaga tatanan budaya, di panggil sang khalik, tidak ada orang yang terpanggil untuk menjaga kebudayaan ini. Jangankan kaum muda yang telah kontaminasi dengan budaya luar Papua.

Lebih banyak kaum muda yang tinggal kota, lebih banyak pula budaya yang semakin terlupakan. Contohnya seperti bahasa daerah. Apabila anda jumpai orang Papua, Coba anda tanyakan bahasa daerahnya. Apakah ia bisa mampu menjawab atau tidak? Apabila orang Papua tidak mampu menjawab bahasa daerah, itu artinya orang tersebut sudah lupa budayanya.  Berarti anda bisa prediksi bahwa orang tersebut tidak mempelajari budayanya. Anda anggap saja sebagian besar dari tubuhnya telah kontaminasi dengan budaya luar.

Sahabat yang baik, masih banyak lagi yang kita harus mendalami tentang Papua, lebih khususnya menyangkut budaya orang Papua. Karena budaya adalah jati diri suatu suku bangsa yang mendiami di muka bumi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan makna yang terseirat dalam budaya. Budaya juga merupakan awal dari suatu proses pijakan kaki dalam meletakan nilai-nilai leluhur suku bangsa. Sehingga, hal itu menjadi suatu dokrin dalam menempuh hidup baru di tatanan lingkungan sosial.


Itu hanya sebatas gambar umum budaya yang saya tuangkan dalam tulisan, sekaligus sebagai pengantar tidur. Jadi, secara rinci tentang bahasa, pakaian adat dan makanan pokok, saya akan tuangkan beberapa hari kedepan. Namun, saya akan ulaskankan lebih banyak tentang latar belakang dari suku MEE.
Comments
1 Comments

1 komentar:

Silakan komentar